TERPOPULER

Selamat Datang di Blog Ilmu Geografi ini, dalam blog ini saya menyediakan berbagai macam informasi seputar Ilmu Geografi fisik, dengan Blog saya berharap agar pengunjung dapat memperoleh informasi yang di cari, demikian semoga bermanfaat.

Kamis, 20 Februari 2014

Pengenalan Alat Analisis Kualitas Air

LAPORAN PRAKTIKUM


ACARA 1
Pengenalan Alat Analisis Kualitas Air


UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Praktikum Kualitas Air
Yang dibina oleh Dosen Drs. Didik Taryana, M.Si




Oleh :
Ali Atur Rodiansyah [120722420605]






 
















FAKULTAS ILMU SOSIAL
ILMU GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Januari 2014

1.      TUJUAN
-          Memperkenalkan alat untuk analisis kualitas air
-          Mahasiswa mengetahui cara kerja dan cara penggunaan alat analisis kualitas air

2.      ALAT dan BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan analisis kualitas air diantaranya :
a.       Burret
b.      Statif
c.       Elemeyer
d.      Gelas Ukur
e.       Tabung Reaksi
f.       Bekker
g.      PH Meter atau EC meter
h.      Water Checker
i.        Timbangan Analitik
j.        Botol Sampel
k.      Oven
l.        SPF (Spectofotometer)

3.      CARA KERJA ALAT
1.      Gunakan botol sampel untuk menyimpan air yang diperoleh dari daerah pengambilan sampel untuk di analisis di laboratorium.
2.      Siapkan burret dan sterilkan terlebih dahulu dengan menggunakan air aquades.
3.      Isi burret dengan reagen atau reaktor yang  sudah diukur dengan menggunakan gelas ukur. Gunakan corong dengan hati-hati untuk mengisi reagen pada burret agar tidak tumpah. 
4.      Pada saat pengisian reagen,atau reaktor kran pada burret harus dalam keadaan tertutup agar tidak menetes.
5.      Sterilkan Elemeyer terlebih dahulu dengan menggunakan aquades.
6.      Gunakan Elemeyer untuk melakukan analis terhadap air. Kemudian letakkan Elemeyer dibawah burret.
7.      Buka kran yang ada pada burret agar sampel dapat keluar 
8.      Setelah reagen menetes pada air yang ada pada elemeyer, lalu putar elemeyer hingga air pada eleme
yer berubah warna.
9.      Jika elemeyer terbatas, kita dapat menggunakan tabung reaksi. Selain itu tabung reaksi juga digunakan untuk mengitung suspensi, dengan mengunakan kertas untuk mengambil sedimen lalu sedimen tersebut dapat di analisis  dengan menimbang sedimen yang ada dengan timbangan analitik, namun terlebih dahulu timbang alat yang akan digunakan untuk menyimpan sedimen. Setelah dilakukan penimbangan kemudian oven sedimen tersebut.
10.  Untuk mengetahui PH atau tingkat keasaman dapat digunkan PH meter atau EC meter dapat juga menggunakan waterchecker. Air ditetesi dengan reagen, lalu masukan pada alat atau wadah,lalu masukan waterchecker pada alat yang terisi air tersebut lalu cek PH dengan memencet tombol PH. Begitu jika ingin diketahui tingkat kekeruhan dan sebagainya.
11.  Adapun untuk mengetahui sifat-sifat dan kandungan bahan kimia pada air dapat peroleh hasilnya dengan menggunaan spectrofotometer.


4.      HASIL PRAKTIKUM

No
Nama alat
Gambar
Keterangan
1
Burret
Buret adalah salah satu alat laboratorium kaca atau Glassware yang berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan  0,05 cm3. Langkah-langkah penggunaanya adalah:
1.   Burret yang akan di pakai di sterilkan terlebih dahulu dengan menggunakan air Aquades
2.   Gunakan corong dan gelas ukur untuk memasukan reagen pada burret.
3.   Keran yang ada pada burret harus dalam keadaan tertutup.
4.   Dalam meneteskan reagen pada air yang akan di analisis, maka keran pada burret dapat di buka secara perlahan.
5.   Pada saat melakukan penetesan dengan membuka keran dianjurkan dalam keadaan duduk dan siku bertumpu pada meja, hal ini bertujuan untuk keseimbangan atau mengurangi gerakan yang tidak di perlukan saat pengukuran.

2
Statif
Terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan.
3
Elemeyer
Labu Erlenmeyer : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.
Fungsi :
1.   Untuk menyimpan dan memanaskan larutan
2.   Menampung filtrat hasil penyaringan
3.   Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi
Cara penggunaan:
1.   Elemeyer di sterilkan terlebih dahulu dengan aquades.
2.   Lalu hitung air yang dimasukan pada elemeyer.
3.   Elemeyer yang sudah diisi dengan air di simpan di bawah burret yang sudah di jepit dengan statif.
4.   Lalu cairan reagen yang ada pada burret perlahan di teteskan pada air yang ada pada elemeyer dengan membuka keran yang ada pada burret.
5.   Air yang sudah tercampur dengan reagen kemudian di putar-putar secara perlahan sampai air yang ada pada elemeyer berubah warna.

4
Gelas ukur

Berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.
Fungsi :
Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu
5
Tabung reaksi

Tabung reaksi digunkanan apabila tabug elemeyer terbatas. Tabung reaksi dapat digunakan untuk melakukn analisis suspensi. Caranya dengan memasukkan sampel sedimen yang diambil dan ditambahkan dengan aquades, kemudian dikocok-kocok.
6
Bekker
Berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200◦C. Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.
Fungsi :
1.   Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi
2.   Menampung zat kimia
3.   Memanaskan cairan
4.   Media pemanasan cairan
7
PH meter / EC meter
PH meter atau EC meter, Keduanya digunakan untuk mengetahui tingkat keasaman ataupun kebasaan air dengan skala 0 sampai 14, dan untuk mengetahui konduktifitas larutan. Cara kerjanya :
1.      Tabung/wadah beri air dan tetesi dengan reagen dengan proporsi yang sesuai batasan
2.      Kemudian masukkan alat kemudian ukur
3.      PH meter kemudian akan mengeluarkan hasil dari pengukuran tersebut
8
Water Checker
Memiliki fungsi utama sebagai alat ukur kualitas air, diantaranya untuk mengukur suhu, kekeruhan air, oksigen terlarut, konduktivitas, PH, potensial reduksi-oksidasi (ORP)
Cara Kerjanya :
·      Masukkan air pada wadah yang ada. Untuk cek PH, masukkan air kemudian tambahkan dengan pH standart sesuai batasan yang ditentukan agar hasil data yang terbaca sesuai
·      Untuk cek konduktifitas, masukkan air kemudian tambahkan cairan elektroda, kemudian pencet tombol EC dan baca hasil pada monitor
·      Untuk mengetahui turbiditas, cukup masukkan air dalam wadah, kemudian masukkan alat dan baca hasil pada monitor
9
Timbangan Analitik
Timbangan analtik digunakan untuk  menimbang berat/massa benda. Ketelitian timbangan analitik ini mencapai 0,001 gr.
10
Botol Sampel
Botol ini berfungsi untuk tempat penyimpanan sampel sebuah bahan penelitian, Sampel air yang diperoleh dari daerah pengamatan diamsukan pada botol sampel. Botol sampel ini memiliki ketahanan terhadap panas, dan lebih keras daripada botol biasa.
11
Oven
Oven digunakan untuk mengeringkan sampel pada sedimen yang terkandung dalam air, dengan mengeringnya air pada sampel sedimen, maka akan di peroleh berat murni sedimen
12
Spektofotometer
Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet.Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.













5.      PEMBAHASAN
           
            Dalam melakuka






Pengenalan alat analisis air ini bertujuan untuk memberi pengetahuan tentang alat-alat yang di gunakan untuk proses analisa kualitas air, Analisa kualitas air menggunakan perlatan labolatorium kimia dan beberapa alat khusus lainnya. Perlatan labolatorium kimia tersebut diantaranya adalah statif, perlatan tabung (burret, elemeyer, gelas ukur, bekker, dan botol sampel) ,PH meter untuk mengetahui kandungan asam air dan EC meter untuk mengetahui tingkat konduktivitas air maupun kekeruhan air

Dalam penyimpanan sampel analisis kualitas air, sampel sebaiknya di simpan di botol sampel, botol sampel ini mempunyai kekuatan dan fungsi yang di peruntukan untuk penyimpanan sampel aman.  Adapun alat yang digunakan untuk mengukur sampel air dan reagen digunakan peralatan tabung diantaranya burret, elemeyer, gelas ukur, tabung reaksi dan bekker. Kelima alat tersebut memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda karena berkaitan juga dengan ukuran tabung dan juga skala yang tertera di tabung. Dari ke lima alat tersebut, memiliki tingkat akurasi yang berbeda. Burret memiliki tingkat akurasi sampai dengan  0,05 cm3. Akurasi Pengukuran burret sangatlah akurat, burret kelas A memiliki akurasi sampai dengan  0,05 cm3 lebih akurat dibandingkan gelas ukur maupun pipet tetes.

Timbangan analitik berfungsi untuk menimbang sedimen. berbeda dengan timbangan biasa timbangan analitik memiliki tingkat akurasi yaitu 0,001 gram. Untuk menghilangkan kandungan air dalam sampel maka sampel atau sedimen di keringkan dengan menggunakan oven. Sedangkan untuk mengidentiikasi suspensi material tanah maka dapat digunakan tabung reaksi dengan menambahkan aquades kemudian dikocok-kocok.

PH meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman (PH). Sebelum menggunakan alat PH meter, terlebih dahulu lakukan proses kalibrasi, sesuaikanan alat dengan standar pH(buffer pH), yaitu larutan dengan nilai keasaman yang sudah di ketahui untuk berbagai tingkat suhu. Cara kerja alat ini adalah dengan cara mencelupkan elektroda kedalam air yang akan diukur (kira-kira kedalaman 5cm) dan secara otomatis alat bekerja mengukur. Pada saat pertama dicelupkan angka yang ditunjukkan oleh display masih berubah-ubah, tunggulah kira-kira 2 sampai 3 menit sampai angka digital stabil. Pemahaman tersebut sangat penting karena juga untuk mengetahui jenis cairan reagen yang akan digunakan sebagai campuran dalam analisis air.

Untuk mengukur PH maupun konduktifitas air dapat juga digunakan alat Water Checker. Penggunaan PH meter untuk melakukan pengukuran PH dapat dilakukan dengan cara mencampur air dengan cairan PH standart sesuai aturan komposisi yang ditentukan, sedangkan untuk mengukur konduktifitas air maka sampel air ditambahkan dengan cairan konduktor sesuai komposisi yang sudah ditentukan. Water Checker jug adapt digunakan untuk mengukur turbiditas air dan cara identifikasinya cukup mudah yaitu denganmemasukkan air dalam alat tanpa campuran apapun.

Spektofotometer merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi.

Kelebihan spektofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi.Suatu spektrofotometer tersusun atas sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding. Sumber yang biasa digunakan pada spektroskopi absorbsi adalah lampu wolfram, lampu hidrogen atau lampu deuterium digunakan sebagai sumber pada daerah Uv.

Kebaikan lampu wolfram adalah energi radiasi yang dibebaskan tidak bervariasi pada berbagai panjang gelombang. Untuk memperoleh tegangan yang stabil dapat digunakan transformeter. Monokromator digunakan untuk memperoleh sumber radiasi yang monokromatis. Alatnya dapat berupa prisma ataupun grating. Untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diinginkan dari hasil penguraian ini dapat digunakan celah. Jika celah posisinya tetap maka prisma atau gratingnya yang diteruskan untuk mendapatkan λ yang diinginkan. Sel absorbsi pada pengukuran di daerah tampak kuvet kaca atau kaca korex dapat digunakan, tetapi pada pengukuran di daerah UV kita harus menggunakan sel kuarsa karena gelas tidak tembus pada daerah ini. Sel yang terbaik adalah kuarsa atau gelas hasil leburan serta seragam keseluruhannya. Sedangkan detektor adalah memberikan respon terhadap berbagai panjang gelombang.


6.      KESIMPULAN

Dalam perkenalan alat analisis kualitas air ini menggunakan peralatan labolatorium kimia yang relative banyak, yang memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda satu sama lain. Peralatan yang digunakan diantaranya adalah perlatan tabung (burret, elemeyer, gelas ukur, bekker, dan botol sampel) PH meter untuk mengetahui kandungan asam air, EC meter untuk mengetahui tingkat konduktivitas air,  spektrofotometer yang menganalisis suatu sampel secara kualitatif dan kuantitatif melalui interaksi antara materi dengan cahaya, serta oven yang digunakan untuk mengeringkan sampel. Sebelum melakukan analisis sebaiknya mahsiswa mengerti tentang fungsi dan peranan masing-masing alat, dari cara penggunaanya, merawat maupun, manfaanya dan kekurangan kelabihan alat tersebut..



7.      DAFTAR RUJUKAN           
Anonim, 2013, Pengertian dan Fungsi Buret (online), (http://www.alatlabor.com/art icle/detail/67/pengertian-dan-fungsi-burret), diakses pada tanggal 25 Januari 2014.
Anonim.2013.Spektofotometer. (online), (http://tekkimunnes.blogspot.com/2013/03/sp ektrofotometer.html), diakses pada tanggal 25 Januari 2014.
Anonim, 2008, Materi Kimia: Alat Praktikum, (online), (http://chemiemylove.blogspot.com/2008/08/materi-kimia-alat-praktikum.html), diakses pada tanggal 26 Januari 2014.

Anneahira, Manfaat dan cara menggunakan PH meter, (online), (http://www.anneahira.com/ph-meter.htm) di akses pada 27 januari 2014.

0 komentar: