TERPOPULER

Selamat Datang di Blog Ilmu Geografi ini, dalam blog ini saya menyediakan berbagai macam informasi seputar Ilmu Geografi fisik, dengan Blog saya berharap agar pengunjung dapat memperoleh informasi yang di cari, demikian semoga bermanfaat.

Kamis, 20 Februari 2014

Pengambilan Sampel Air Sungai

LAPORAN PRAKTIKUM


ACARA II
Pengambilan Sampel Air Sungai


UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Praktikum Kualitas Air
Yang dibina oleh Dosen Drs. Didik Taryana, M.Si




Oleh :
Ali Atul Rodiansyah [120722420605]






 
















FAKULTAS ILMU SOSIAL
ILMU GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Februari 2014

1.      TUJUAN
-          Mahasiswa dapat mengambil sampel air sungai
-          Mahasiswa mengetahui cara kerja pengambilan sampel air sungai
-          Mahasiswa mengatahui teknik-tekhnik pengambilan sampel air sungai

2.      ALAT dan BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk pengambilan sampel air sungai:
1.      Botol air minum 600 ml, dan
2.      Citra satelit google earth sungai Metro (Malang).


3.      DASAR TEORI
3.1 Pengamabilan sampel
Pengambilan sampel yang telah direncanakan dengan baik akan mendukung pelaksanaan yang optimal. Dengan demikian pengambilan sampel merupakan tahap awal yang dilakukan dalam penentuan kualitas air, yang akan menentukan hasil pekerjaan pada berikutnya. Secara garis besar prosedur pengambilan sampel terdiri dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan pengambilan sampel serta Quality Asurance (QA) dan Quality Control (QC) pengambilan sampel. Hal penting bagi pengambil sampel sebelum ke lapangan adalah menyusun perencanaan dalam suatu dokumen yang membantu dalam setiap tahapan pengambilan sampel secara jelas dan sistematik.
Untuk mendapatkan sampel yang homogen dilakukan pengambilan sampel yang representatif, yaitu sampel yang dapat mewakili pada daerah purposif sekitarnya. Dengan pengambilan sampel yang representatif data hasil pengujian dapat menggambarkan kualitas lingkungan yang mendekati kondisi sesungguhnya.
Pengambilan sampel merupakan bagian dari penelitian yang sangat penting, karena sampel merupakan cerminan dan populasi yang ada. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposif sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu (Singarimbun, et al 1989, dalam tesis Azwir 2006).

Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam perencanaan pengambilan sampel adalah
1.      Menentukan tujuan pengambilan sampel;
2.      Menentukan alat pengambil sampel yang sesuai;
3.      Menentukan apakah pengambilan sampel harus sesuai dengan standar atau peraturan tertentu;
4.      Menentukan metode analisis;
5.      Pemilihan teknik sampling dan menetukan apakah sampling dilakukan secara random atau acak;
6.      Menentukan jumlah, volume dan jenis wadah sampel
7.      Menentukan waktu, lokasi sampling dan jenis sampel
8.      Menentukan frekuensi sampling
9.      Menyiapkan pengendalian mutu
10.  Menyiapkan dokumentasi (daftar periksa persiapan pengambilan sampel, formulir rekaman dat pengambilan sampel, laporan pengambilan sampel).

3. 2 Pengamanan Sampel
Pengamanan sampel terdiri dari :
1.      Identifikasi/pengkodean sampel
2.      Pengemasan sampel
3.      Penyegelan wadah sampel, bila diperlukan
4.      Tindakan pencegahan selama transportasi ke laboratorium, jika ada ketidak sesuaian
5.      Penyimpanan sampel di laboratorium

3.3 Persiapan pengambilan sampel
Persiapan yang harus dilakukan sebelum pengambilan sampel di lapangan adalah:
1.      Personel pengambil sampel
2.      Persiapan peralatan pengambil sampel
3.      Persiapan peralatan pengukuran di lapangan
4.      Persiapan peralatan pendukung
5.      Persiapan prosedur pengambilan sampel
6.      Persiapan wadah sampel
7.      Persiapan bahan pengawet, bila diperlukan
8.      Mengkalibrasi alat pengukur parameter lapangan
9.      Persiapan dokumentasi
10.  Persiapan pengendalian mutu lapangan
11.  Persiapan rekaman lapangan.



3.3.1 Personil
Sampel harus diambil oleh personil yang memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai, mendapatkan pelatihan pengambilan sampel, cukup pengalaman, dan mampu mendemonstrasikan keahlian serta ketrampilannya. Apabila pengambilan sampel dilakukan oleh personel pihak lain, misalnya pelanggan, pengawas atau penyidik dari instansi yang berwenang, pihak laboratorium harus menyediakan prosedur atau instruksi yang terdokumentasi, dan hal-hal lain yang diperlukan, seperti peralatan, wadah sampel dll.

3.3.2 Peralatan
Peralatan yang harus disiapkan sebelum melakukan pengambilan sampel terdiri dari : alat pengambil sampel, alat ukur parameter lapangan dan wadah sampel. Alat pengambil sampel harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat sampel sehingga bahan tersebut tidak menyerap zat-zat kimia dari sampel, tidak melarutkan zat-zat kimia ke dalam sampel, dan tidak bereaksi dengan sampel, (misal : alat pengambil sampel pengujian parameter minyak dan lemak menggunakan wadah/gelas kaca);
1.      mudah dicuci dari bekas sampel sebelumnya;
2.      sampel mudah dipindahkan ke dalam botol penampung tanpa ada sisa bahan tersuspensi di dalamnya;
3.      mudah dan aman dibawa;
4.      kapasitas alat tergantung dari tujuan pengujian.

3.4 Lokasi dan titik pengambilan sampel
Langkah awal dalam pelaksanaan pengambilan sampel adalah menentukan lokasi pengambilan sampel pada sungai dengan mengetahui keadaan geografi sungai dan aktivitas di sekitar daerah aliran sungai.
Lokasi pengambilan sampel meliputi:
1.      Daerah hulu atau sumber air alamiah, yaitu pada lokasi yang belum atau sedikit terjadi pencemaran, atau terkontaminasi sumber pencemar.
2.      Sumber air tercemar, yaitu pada lokasi yang mengalami perubahan/penurunan kualitas air yang diakibatkan oleh aktivitas industri, pertanian, domestik, dan sebagainya (sumber pencemar).
3.      Sumber air yang dimanfaatkan, yaitu lokasi tempat penyadapan/pemanfaatan badan air untuk aktivitas industri, pertanian, perikanan, dan lain-lain.
4.      Lokasi masuknya air ke waduk atau danau, dengan tujuan untuk mengetahui kualitas air pada badan air secara keseluruhan.
Titik pengambilan sampel air sungai, ditentukan berdasarkan debit air sungai, yang diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
1.      sungai dengan debit kurang dari 5 m3/detik, sampel diambil pada satu titik di tengah sungai pada kedalaman 0,5 kali kedalaman dari permukaan, sehingga diperoleh sampel air dari permukaan sampai ke dasar secara merata;
2.      sungai dengan debit antara (5 – 150) m3/detik, sampel diambil pada dua titik masing-masing pada jarak 1/3 dan 2/3 lebar sungai, pada kedalaman 0,5 kali kedalaman dari permukaan, sehingga diperoleh sampel air dari permukaan sampai ke dasar secara merata, kemudian dicampurkan;
3.      sungai dengan debit lebih dari 150 m3/detik, sampel diambil minimum pada enam titik, masing-masing pada jarak 1/4, 1/2, dan 3/4 lebar sungai, pada kedalaman 0,2 dan 0,8 kali kedalaman dari permukaan, sehingga diperoleh sampel air dari permukaan sampai ke dasar secara merata, kemudian dicampurkan.

3.5 Jaminan mutu pengambilan sampel
Jaminan Mutu merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan validitas data lapangan. Dengan jaminan mutu yang baik maka data yang dihasilkan dapat dibuktikan secara teknis dan dapat dipertahankan secara legal.
Jaminan mutu pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan alat gelas bebas kontaminasi, alat ukur yang terkalibrasi dan dikerjakan oleh petugas pengambil sampel. Untuk menjamin kelayakan pengambilan sampel, dilakukan sebagai berikut :
1.      sampel lapangan (satu lokasi)
2.      bila sampel diambil 1 sampai dengan 10 sampel, satu sampel duplikat harus diambil, sampel duplikat diambil dari titik yang sama pada waktu yang hampir bersamaan;
3.      sampel blanko terdiri dari :
1.      Blanko media, untuk medeteksi kontaminasi pada media dalam pengambilan sampel (peralatan pengambilan sampel, wadah), salah satu wadah yang akan digunakan diambil secara acak, kemudian diisi dengan aquabides dan dibawa ke lokasi pengambilan sampel, kemudian di analisis di laboratorium.
2.      Blanko perjalanan, Sekurang-kurangnya satu blanko perjalanan disiapkan untuk setiap jenis sampel yang mudah menguap, Blanko dibawa ke lokasi pengambilan sampel, ditutup selama pengambilan sampel dan dibawa kembali ke laboratorium untuk di analisis.

4.      LANGKAH KERJA
1.      Tentukan sungai yang akan di ambil sampel airnya
2.      Deliniasi di citra titik-titik daerah sungai yang akan di ambil sampelnya, hal ini untuk mempermudah dan mempercepat proses pengambilan sampel air.
3.      Datang kelokasi sesuai dengan titik pengambilan sampel air sungai yang sudah di deliniasi di citra, lokasi antar titik yang telah di tentukan adalah berjarak 200 meter antar titik pengambilan sampel.
4.      Siapkan botol air minum yang sudah di bersihkan, botol air minum harus di bersihkan hal ini bertujuan untuk menghilangkan zat-zat cair dari bekas minuman, agar sampel air nantinya tidak tercampur dengan zat-zat air minum.
5.      Carilah titik pengambilan sampel air, tempat yang tepat untuk di ambil sampelnya adalah daerah tali arus (strem flow).
6.      Saat mengambil sampel usahakan botol berada di dalam air sepenuhnya isi sampai penuh.
7.      Saat air sudah penuh tutup botol tersebut di dalam air juga, hal ini bertujuan untuk menghindari ikut sertanya air kedalam botol. Dan usahakan tidak ada samasekali gelembung udara maupun kandungan udara di dalam botol agar tidak merusak kandungan zat yang ada di sampel tersebut.
8.      Setelah selesai simpan botol dengan aman, pengetesan sampel sebaiknya kurang dari 24 jam setelah pengambilanya dari sungai, hal ini bertujuan untuk menghindari reaksi-reaksi yang mungkin bisa terjadi jika air dibiarkan di dalam botol dalam jangka waktu yang lama.


5.      PEMBAHASAN
                        Praktikum pengambilan sampel air sungai Metro ini di lakukan pada rantangan antara pukul 16.00 sampai 18.00 WIB, hal ini betuatuan untuk memperoleh sampel yang bagus. Pada rentangan waktu ini kondisi air di sungai Metro menjadi tercemar karena kegiatan warga di sekitar sungai, seperti pembuangan limbah dari orang mandi maupun bersih-bersih di rumah mereka dan kemudian limbahnya di buang ke sungai.
                        Waktu yang tepat untuk pengambilan sampel air sungai juga bias di lakukan pada pagi hari dimana banyak aktifitas warga yang dapat mempengaruhi kualitas atau kondisi air di sungai Metro ini. Pada pagi maupun sore hari banyak aktifitas warga yang berpengaruh pada kondisi air sungai
                        Pengambilan sampel ini di lakukan sepanjang sungai Metro dengan rentangan sepanjang 12 km aliran sungai yang di bagi untuk 32 mahasiswa yang mengambil sampel air, setiap mahasiswa di beri rentangan 400 meter aliran air untuk di ambil sampelnya dengan rincian satu sampel untuk 200 meter panjang sungai. Mahasiswa tidak hanya mengambil sampel air saja, tetapi juga harus turut mengamati konsdisi lingkungan di sekitar tempat mereka mengambil sampel air.
                        Pengambilan sampel tidak boleh sembarangan di semua bagian sungai, tetapi juga harus memperhtikan beberapa aspek seperti, tali arus sungai, kelokan sungai, ombak sungai dll. Pada pengambilan sampel ini saya mengambil sampel di tengah-tengah saungai dan merupakan tali arus(stream Flow). Hal ini bertujuan untuk memperoleh sampel sungai yang diharapkan dapat mewakili sifat maupun kandungan zat yang ada di sungai.
                        Cara yang saya gunakan untuk mengambil sampel yaitu pertama menyiapkan botol air minum 600 ml untuk tempat sampel airnya, kemudian saya bersihkan. Cara mengambil dari sungai yaitu dengan memasukan botol kedalam sungai kemudian isi dengan iar sampel, tutup botol di dalam sungai dan usahakan jangan sampai ada udara di dalamnya hal ini bertujuan untuk menghindari reaksi zat yang ada di dalam sampel.
                        Pengamatan lingkungan di sekitar juga harus di lakukan yaitu untuk analisa hubungan antara kondisi lingkungan si sekitar sungai dengan kondisi sungai pada saat pengambilan sampel. Kondisi lingkungan di sekitar sungai nantinya akn sanggat berpengaruh terhadap kualitas air sungai yang di ambil sampelnya. Jika di sekitar sungai banyak terdapat kegiatan masyarakat seperti perumahanmaupun industry tentu sanggat kotor jika di bandingkan dengan kondisi air sungai yang berada di lingkungan hutan maupun persawahan.
                        Proses pengambilan sampel ini sanggat penting untuk di perhatikan dan dilakukan denganhati-hati agar sampel yang dihasilkan merupakan sampel yang baik, setelah pengambilan sampel selesai yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah penyimpanan sampel tersebut, sampel yang sudah di ambil hendaknya di simpan yang aman dan tidak terpengaruh oleh lingkungan sekitar.
                        Banyak kesulitan yang saya alami dalam pengambilan sampel kali ini, hal yang utama adalah waktu pengambilan sampelnya yang hanya di beri beberapa jam saja, dan dosen pun memberitahu mahasiswa untuk mengambil sampenlnya hanya beberapa jam sebelumnya, hal ini tentu berpengaruh terhadap persiapan, padahal persiapanya itu sanga sulit, dimana pada hari itu juga kita harus interpretasi citra dan menentukan posisi titik pengambilan sampel. Dan lagi harus membagi kelompok agar teratur, koordinasi antar setiap kelompok dan anggotanya juga memakan waktu yang lama. Hal ini memakan waktu yang sangat lam yang akhirnya berujung pada telatnya pengambilan sampel.

Beriku adalah foto sungai tempat mengambil sampel air sungai Metro.








































6.      KESIMPULAN
                        Pengambilan sampel air sungai ini bertujuan untuk mengambil sampel air sungai kemudian di gunakan untuk test tiltrasi di laboratorium, untuk memperoleh sampel dengan kondisi yang bagus maka pengambilan sampel harus hati-hati dan tidak boleh smebarangan. Pengambilan sampel perlu megetahui teknik-teknik pengambilan sampel deangan baik.
                        Pengambilan sampel ini dilakukan di sungai Metro yang berada di daerah malang, pengambilan ini bertujaun untuk meneliti dan sebagai bahan praktikum mahasiswa untuk melakukan test tiltrasi di laboratoruim.



7.      DAFTAR RUJUKAN
Anonimius, 2012, TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL AIR, (online), (http://dc195.4shared.com/doc/FcY99a5c/preview.html), Diakses pada 14 Februari 2014.
Anonimius, 2012, CARA PENGAMBILAN SAMPEL AIR DAN LIMBAH CAIR, (online),(http://terasibakar.wordpress.com/2012/04/07/cara-pengambilan-sampel-air-dan-limlim-cair/). Diakses pada 14 Februari 2014.
Lukman Wawan, PENGAMBILAN DAN PENGIRIMAN SAMPEL AIR UNTUK PEMERIKSAAN KIMI, (online), (http://laboratoriumbpn.blogspot.com/2011/04/pengambilan-dan-pengiriman-sampel-air.html), Diakses pada 14 Februari 2014.
Anonimius, Tekhnik pengambilan sampel air, (online), (http://www.scribd.com/doc/177102992/Teknik-Pengambilan-Sampel-Air-Sungai) Diakses pada 14 Februari 2014.

Agus, 2010, Tekhnik pengambilan Agus,2 010,sampel aur, (http://agus34drajat.files.wordpress.com/2010/10/pedoman-pengambilan-pemantauan-kualitas-air.pdf). Diakses pada 14 Februari 2014

0 komentar: