Laporan Praktikum - Sistem Kristal
SISTIM KRISTAL HEXAGONAL, TRIGONAL DAN ORTHOROMBIK
LAPORAN PRAKTIKUM
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Mineralogi
Yang dibina oleh Dosen Bagus S.W dan Dosen PPL Pend. Geografi UM
Oleh
Ali Atul Rodiansyah
120722420605
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN GEOGRAFI
PROGRAM STUDI S1 GEOGRAFI
September 2014
A. TUJUAN
1.
Mahasiswa
mampu memahami mengenai sistim kristal
2.
Mahasiswa
mampu memahami sistem kristal Hexagonal
3.
Mahasiswa
mampu memahami sistem kristal Trigonal
4.
Mahasiswa
mampu memahami sistem kristal Orthorombik
Studi Desa Punten, Kota Batu Malang
1.
Profil
Desa Punten
Desa
punten merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Bumiaji, Kota Batu,
Malang, Desa ini merupaka desa yang di kembangkan menjadi salah satu desa
wisata yang ada di kota wisata batu, berikut ini adalah profil Desa Punten.
A. Luas : 281.935 hektare
·
39.680 hektare (persawahan)
·
59 hektare (pemukiman)
·
12.080 hektare (tegalan)
·
125 hektare (hutan Negara)
·
2.66 hektare (lain-lain, jalan umum dan
makam umum)
B. Karakter : Pegunungan, 800 Mdpl
C. Jumlah
penduduk :5.406 jiwa / 1.484 kepala
keluarga
D. Batas
wilayah
·
Utara : Desa Tulungrejo
·
Timur : Desa Sumbergondo dan Desa
Bulukerto
·
Selatan : Desa Sidomulyo Kecamatan Batu
·
Barat : Desa Gunungsari
E. Potensi
ekonomi
·
Pertanian jeruk keprok
·
Kampung Wisata
·
Aneka makanan ringan
F. Lembag
Desa:
·
PKK
·
LPMD
·
BPD
·
Linmas
·
Bum-des
·
Gapoktan
·
Karang
Taruna
·
Dll.
G. Pembagian wilayah Administrasi:
·
Dusun
Krajan
·
Gempol
·
Kungkuk
·
Dusun
Pay-an
·
8 RW dan 35
RT.
PENGHITUNGAN NILAI L, S, C DAN P TANAH PADA METODE USLE
Acara IV
PENGHITUNGAN NILAI L, S, C DAN P TANAH
PADA METODE USLE
I.
Maksud dan Tujuan
Adapun
maksud dan tujuan yang inggin di capai adalah:
1.
Mahasiswa dapat menghitung nilai L(panjang lereng) dan S(kemiringan lereng)
menggunakan persamaan Weschmeier.
2.
Mahasiswa dapat melakukan klasifikasi persebaran nilai faktor pengolahan
tanaman (C) yang di lakukan oleh pusat penelitian tanah (1973-1981).
3.
Mahasiswa mampu Mahasiswa dapat melakukan klasifikasi persebaran nilai faktor
pengolahan lahan (P) yang di lakukan oleh pusat penelitian tanah (1973-1981).
PENGUKURAN EROSIVITAS MENGGUNAKAN METODE HUDSON DAN LAL
Acara II
PENGUKURAN EROSIVITAS
MENGGUNAKAN METODE HUDSON DAN LAL
I.
Latar Belakang
Erosivitas
merupakan kemampuan hujan menimbulkan erosi. Tingkat erosi ini digambarkan
dalam bentuk indeks erosivitas hujan. Indeks erosivitas hujan merupakan besaran
tanpa satuan yang menggambarkan kemampuan hujan menimbulkan erosi. Jika semakin
besar nilai indeks erosivitas, maka semakin besar pula hujan menimbulkan erosi.
Pengukuran
indeks erosivitas dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode,
diantaranya adalah metode Bols yang sudah di bahas pada pertemuan yang
sebelumnya, metode LAL dan metode Hudson. Dalam praktikum ini dilakukan
pengukuran erosivitas hujan dengan menggunakan dua metode yaitu metode Hudson
dan LAL. Hasil yang didapat akan dibandingkan seberapa besarnya.
Laporan Erosivitas
Acara 1
EROSIVITAS
I.
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan yang inggin di capai adalah:
1. Mahsiswa megetahui tentang erosivitas
2. Mahsiswa megetahui indeks erosivitas
3. Mahsiswa megetahui tentang indeks erosivitas menggunkan
rumus bols
II.
Dasar Teori
Faktor penyebab erosi
dinyatakan dalam erosivitas yang merupakan akibat dari hujan yang dipengaruhi
oleh adanya vegetasi dan kemiringan serta faktor tanah dinyatakan dalam
erodibilitas yang juga dipengaruhi oleh adanya vegetasi. Erosi juga ditentukan
oleh sifat hujan, sifat tanah, derajat dan panjang lereng, adanya penutup tanah
berupa vegetasi dan aktifitas manusia dalam hubungannya dengan pemakaian dan
pengelolaan tanah. Erosivitas merupakan sifat yang menentukan energi (R),
faktor yang mempengaruhi besarnya energi (kemiringan S, panjang lereng L) dan
erodibilitas merupakan sifat tanah K, serta faktor yang memodifikasi yaitu
tanaman (C) dan pengelolaan tanah (P). Topografi atau rupa muka tanah
menentukan kecepatan aliran permukaan yang membawa partikel -partikel tanah.
Peranan vegetasi penutup adalah melindungi tanah dari pukulan langsung air
hujan dan memperbaiki struktur tanah melalui penyebaran akar-akanrnya. Faktor
kegiatan manusia memegang peranan penting terutama dalam usaha pencegahan erosi
karena manusia dapat memperlakukan faktor-faktor penyebab erosi lainnya kecuali
faktor iklim.
Pengambilan Sampel Air Sungai
LAPORAN PRAKTIKUM
ACARA II
Pengambilan Sampel Air Sungai
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Praktikum
Kualitas Air
Yang dibina oleh
Dosen Drs. Didik Taryana, M.Si
Oleh :
Ali Atul
Rodiansyah [120722420605]
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ILMU GEOGRAFI
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
Februari 2014
1. TUJUAN
-
Mahasiswa dapat mengambil sampel air
sungai
-
Mahasiswa mengetahui cara kerja pengambilan
sampel air sungai
-
Mahasiswa mengatahui teknik-tekhnik
pengambilan sampel air sungai
2. ALAT
dan BAHAN
Adapun
alat dan bahan yang digunakan untuk pengambilan sampel air sungai:
1. Botol
air minum 600 ml, dan
2. Citra
satelit google earth sungai Metro (Malang).
Pengenalan Alat Analisis Kualitas Air
LAPORAN PRAKTIKUM
ACARA 1
Pengenalan Alat Analisis Kualitas
Air
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Praktikum
Kualitas Air
Yang dibina oleh
Dosen Drs. Didik Taryana, M.Si
Oleh :
Ali Atur Rodiansyah [120722420605]
FAKULTAS ILMU
SOSIAL
ILMU GEOGRAFI
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
Januari 2014
1. TUJUAN
-
Memperkenalkan alat untuk analisis
kualitas air
-
Mahasiswa mengetahui cara kerja dan cara
penggunaan alat analisis kualitas air
2. ALAT
dan BAHAN
Adapun
alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan analisis kualitas air diantaranya
:
a. Burret
b. Statif
c. Elemeyer
d. Gelas
Ukur
e. Tabung
Reaksi
f. Bekker
g. PH
Meter atau EC meter
h. Water
Checker
i.
Timbangan Analitik
j.
Botol Sampel
k. Oven
l.
SPF (Spectofotometer)
0 komentar: